Kamis, 19/06/2025 13:00 WIB

12 Oktober 2002: Mengenang Tragedi Bom Bali I

12 tahun lalu, Bali diguncang peristiwa pengeboman. Sebuah bom meledak di Paddy`s Pub dan Sari Club di Legian Kuta, disusul oleh bom kedua di Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Monumen Bom Bali (Foto: Doknet)

Balimemo.com - 12 tahun lalu, Bali diguncang peristiwa pengeboman. Sebuah bom meledak di Paddy`s Pub dan Sari Club di Legian Kuta, disusul oleh bom kedua di Konsulat Jenderal Amerika Serikat.

Hanya beberapa detik pasca tragedi itu, ratusan tubuh bergelimpangan. Menurut data resmi, sebanyak 203 wisatawan dan warga lokal meregang nyawa. Sementara itu 209 orang luka-luka.

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri segera bertindak. Diketahui bahwa bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kilogram, sementara di depan Sari Club, pelaku memakai bom RDX berbobot 50-150 kilogram.

Hasil investigasi ini menetapkan pelaku serangan dari kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), yang memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaeda. Tiga orang pelaku utama, yakni Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron alias Mukhlas.

Mereka ditangkap beberapa bulan setelah insiden dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Kelompok teroris ini mengklaim bahwa serangan dilakukan sebagai aksi balas dendam terhadap keterlibatan Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah, serta tragedi Poso dan Ambon.

Sebagian besar korban yang tewas dalam peristiwa ini adalah turis asing, dan mayoritas korban berasal dari Australia sebanyak 88 orang. Bom Bali I berdampak besar pada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia.

Pasca serangan, Bali mengalami penurunan drastis dalam sektor pariwisata. Pulau yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan berubah menjadi lebih sepi, karena ketakutan akan serangan teroris lainnya.

Pemerintah Indonesia kemudian memperketat keamanan di seluruh wilayah, terutama di Bali, dan meningkatkan upaya penanganan terorisme. Berbagai kebijakan keamanan dan anti-terorisme diberlakukan, termasuk pembentukan unit khusus anti-terorisme Densus 88.

Peringatan tahunan Bom Bali dilakukan setiap 12 Oktober, dengan tujuan mengenang para korban dan memperingati perjuangan melawan terorisme. Peringatan ini sering diadakan di Monumen Peringatan Bom Bali di Kuta, yang didirikan untuk menghormati mereka yang kehilangan nyawa.

Setiap tahunnya, keluarga korban dari berbagai negara datang untuk mengenang orang-orang terkasih yang meninggal dalam tragedi ini.

Dari segi hukum, kasus ini juga meninggalkan dampak yang signifikan terhadap penegakan hukum terorisme di Indonesia. Hukuman mati terhadap para pelaku dan dukungan internasional dalam investigasi membuka jalan bagi pengembangan kebijakan anti-teror yang lebih kuat di Indonesia.

Meski serangan bom Bali 2002 meninggalkan luka mendalam, Bali berhasil bangkit kembali. Pariwisata perlahan pulih, dan Bali tetap menjadi salah satu destinasi wisata dunia. Kejadian ini mengingatkan pentingnya solidaritas global melawan terorisme dan upaya bersama untuk menjaga perdamaian.

TAGS : Bom Bali I 12 Oktober 2002 Tragedi Bersejarah




TERPOPULER :