Jum'at, 27/06/2025 15:19 WIB

Permainan Anak Asal Bali yang Seru dan Populer

Permainan anak-anak asal Bali sangat beragam dan mencerminkan kekayaan budaya serta nilai-nilai sosial yang kuat

Megoak-goakan merupakan permainan tradisional asal Bali (foto:infobudaya)

Balimemo.com - Permainan anak-anak asal Bali sangat beragam dan mencerminkan kekayaan budaya serta nilai-nilai sosial yang kuat. Permainan-permainan ini tidak hanya seru dan menghibur, tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang kerja sama, ketangkasan, serta kebersamaan.

Meskipun sederhana, permainan tradisional ini memiliki nilai pendidikan yang tinggi dan penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya Bali.

Berikut adalah beberapa permainan anak asal Bali yang seru dan populer:

1. Megoak-Goakan

Megoak-goakan adalah permainan tradisional yang menyerupai permainan "ular-ularan" di mana satu anak menjadi "goak" (burung gagak) yang mencoba menangkap ekor dari rangkaian anak-anak lainnya yang berbaris dan berpegangan satu sama lain.

Cara bermainnya, anak-anak berbaris memanjang, dengan anak paling depan sebagai pemimpin yang mengarahkan barisan, sementara anak paling belakang menjadi "ekor". Si "goak" berusaha menangkap "ekor" dengan memutar dan bergerak secara cepat, sementara pemimpin berusaha melindungi ekornya.

Permainan ini mengajarkan tentang strategi, kerja sama tim, dan ketangkasan.

2. Menyongklok

Menyongklok adalah permainan tradisional Bali yang mirip dengan permainan gundu atau kelereng. Anak-anak menggunakan biji-bijian, kerikil, atau buah-buahan kecil sebagai alat bermain.

Cara bermainnya, pemain meletakkan biji atau kerikil di tanah dalam lingkaran, lalu berusaha memukul atau menjentikkannya keluar dari lingkaran menggunakan biji yang lebih besar. Pemain yang berhasil mengeluarkan biji dari lingkaran berhak mengambil biji tersebut sebagai poin.

Menyongklok mengembangkan ketepatan, fokus, dan koordinasi tangan-mata.

3. Megandu

Megandu adalah permainan yang menggunakan ketapel sebagai alat utama. Anak-anak bermain dengan cara menembak benda-benda kecil seperti buah buni atau batu kecil menggunakan ketapel.

Cara bermainnya, setiap anak memiliki ketapel dan menargetkan benda-benda kecil seperti buah atau botol kecil yang diletakkan di jarak tertentu. Pemenang adalah yang paling banyak mengenai target.

Cara bermainnya, permainan ini melatih keterampilan motorik, ketelitian, dan ketepatan.

4. Cepuk-Cepukan

Cepuk-cepukan adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh dua anak atau lebih dengan menggunakan benda kecil seperti batu atau koin.
Cara bermainnya, anak-anak bergiliran menyembunyikan batu atau koin di salah satu tangan mereka. Lawan harus menebak di tangan mana benda tersebut disembunyikan. Jika tebakan benar, pemain tersebut menang; jika salah, giliran berpindah.

Permainan ini melatih kemampuan berpikir strategis dan keterampilan dalam membaca ekspresi atau gerak-gerik lawan.

5. Menyurat

Menyurat adalah permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak perempuan di Bali. Permainan ini mirip dengan permainan congklak yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia.

Cara bermainnya, anak-anak menggambar papan congklak di tanah dengan batu kecil atau menggunakan papan khusus yang diisi dengan kerang atau biji-bijian. Mereka berusaha mengumpulkan biji-bijian tersebut dengan cara memindahkannya dari satu lubang ke lubang lain secara berurutan.

Permainan ini mengajarkan ketelitian, strategi, dan keterampilan berhitung.

6. Matekepiasan

Matekepiasan adalah permainan yang melibatkan daun pisang atau pelepah kelapa sebagai alat bermain. Anak-anak membuat kuda-kudaan atau mobil-mobilan dari daun pisang atau pelepah kelapa, kemudian "mengendarainya" sambil berlomba.

Cara bermainnya, setiap anak membuat kuda-kudaan atau mobil-mobilan dari bahan alami yang tersedia, kemudian mereka berlomba mengendarainya di lapangan atau halaman rumah.

Permainan ini mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan kemandirian dalam menggunakan bahan-bahan alam untuk bermain.

7. Mekecek

Mekecek adalah permainan yang menggunakan daun-daun yang menghasilkan suara, mirip dengan permainan seruling daun. Anak-anak memilih daun tertentu yang bisa mengeluarkan suara ketika ditiup atau digesek.

Cara bermainnya, anak-anak menggunakan daun untuk menghasilkan berbagai nada atau suara, kemudian saling berlomba membuat melodi yang paling nyaring atau menarik.

Permainan ini mengembangkan kemampuan musikal, kreativitas, dan apresiasi terhadap alam.

8. Menyunggi

Menyunggi adalah permainan keseimbangan di mana anak-anak membawa beban di atas kepala sambil berjalan. Permainan ini biasanya dilakukan dalam bentuk lomba.

Cara bermainnya, anak-anak menaruh benda seperti piring, keranjang kecil, atau buku di atas kepala mereka dan berlomba siapa yang bisa berjalan paling jauh tanpa menjatuhkan beban tersebut.

Permainan ini melatih keseimbangan tubuh, ketahanan, dan konsentrasi.

TAGS : Permainan Anak Bali Popules




TERPOPULER :