Pura Lempuyang Luhur (Foto: Unsplash/Priyank Pathak)
Balimemo.com - Julukan Bali sebagai Pulau Seribu Pura bukan tanpa alasan. Pulau dengan keindahan alam yang terkenal hingga seantero dunia ini memang memiliki belasan ribu pura yang tersebar di seluruh penjuru Bali.
Pura merupakan tempat peribatan umat Hindu dan menjadi pusat kegiatan spiritual serta budaya. Namun, di Bali pura terbagi menjadi berbagai kategori yang memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda.
Berikut ini jenis, struktur, dan tingkatan pura di Bali yang berhasil dirangkum Balimemo.com:
1. Pura Keluarga (Sanggah atau Merajan)
Pura terkecil dalam hierarki adalah Pura Keluarga, yang dikenal sebagai Sanggah atau Merajan. Pura ini dibangun di pekarangan rumah dan digunakan oleh satu keluarga untuk beribadah kepada leluhur.
Biasanya, pura ini memiliki struktur sederhana dengan beberapa bangunan kecil yang disebut pelinggih. Meskipun ukurannya kecil, Pura Keluarga memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual keluarga, sebagai tempat berdoa dan menghormati arwah leluhur.
2. Pura Desa (Pura Kahyangan Tiga)
Di tingkat berikutnya adalah Pura Desa, yang merupakan bagian dari Pura Kahyangan Tiga. Pura Kahyangan Tiga adalah tiga pura utama yang biasanya terdapat di setiap desa adat di Bali, terdiri dari Pura Desa, Pura Puseh, dan Pura Dalem.
Pura Desa digunakan untuk memuja Dewa Brahma, pencipta alam semesta. Pura ini berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat desa.
3. Pura Puseh
Pura Puseh adalah bagian kedua dari Pura Kahyangan Tiga, dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu, penjaga alam semesta. Pura ini biasanya dibangun di bagian utara desa dan digunakan untuk upacara yang berkaitan dengan keberadaan manusia di alam semesta. Pura Puseh juga sering kali digunakan sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda pusaka dan keramat desa.
4. Pura Dalem
Bagian terakhir dari Pura Kahyangan Tiga adalah Pura Dalem, yang dipersembahkan untuk Dewa Siwa, dewa pelebur. Pura ini biasanya terletak di bagian selatan desa dan terkait dengan kematian serta dunia roh. Pura Dalem sering menjadi tempat pelaksanaan upacara kematian dan peringatan arwah leluhur.
5. Pura Subak (Pura Ulun Suwi)
Pura Subak atau Pura Ulun Suwi adalah pura yang berkaitan dengan sistem irigasi tradisional Bali, yang disebut Subak. Pura ini didedikasikan untuk Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan, serta dewa-dewa air yang mengatur aliran irigasi ke sawah-sawah. Pura Subak memainkan peran penting dalam upacara keagamaan yang bertujuan untuk memastikan kesuburan dan kesejahteraan pertanian.
6. Pura Kahyangan Jagat
Pura Kahyangan Jagat adalah pura yang memiliki cakupan lebih luas daripada Pura Kahyangan Tiga dan tidak terikat pada satu desa tertentu. Pura ini dibangun untuk memuja dewa-dewa yang dipercaya melindungi pulau Bali secara keseluruhan.
Contoh dari Pura Kahyangan Jagat adalah Pura Besakih, Pura Lempuyang, dan Pura Ulun Danu Batur. Pura-pura ini sering menjadi tujuan ziarah umat Hindu dari seluruh Bali dan bahkan dari luar pulau.
7. Pura Sad Kahyangan
Pada tingkatan yang lebih tinggi adalah Pura Sad Kahyangan, yang merupakan enam pura utama yang dianggap sebagai pilar spiritual Bali. Keenam pura ini dianggap memiliki kekuatan untuk melindungi pulau Bali dari berbagai ancaman.
Sad Kahyangan termasuk Pura Besakih, Pura Ulun Danu Batur, Pura Andakasa, Pura Lempuyang, Pura Batukaru, dan Pura Penataran Agung. Pura-pura ini dianggap sangat suci dan menjadi pusat perayaan berbagai upacara besar di Bali.
8. Pura Dang Kahyangan
Pura Dang Kahyangan adalah tempat suci yang dibuat dengan tujuan mengenang jasa para pemimpin umat Hindu. Beberapa pura yang tergolong Dang Kahyangan antara lain Pura Perancak Jembrana, Pura Rambut Siwi Jembrana, Pura Pulaki Buleleng, dan Pura Taman Pule Desa Mas Gianyar.
TAGS : Pura Bali Kahyangan Jagat Umat Hindu