Sabtu, 27/07/2024 17:58 WIB

Nyepi-Ramadan Beriringan, Menag: Momentum Introspeksi

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang beriringan dengan Ramadhan 1445 Hijriah, menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan saling berbuat baik.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Kemenag)

Balimemo.com - Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengatakan perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang beriringan dengan Ramadan 1445 Hijriah, menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan saling berbuat baik.

"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum instrospeksi," kata Menag Yaqut, di Jakarta, pada Minggu (10/3).

Dalam perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu: Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang).
Sementara itu, umat Islam selama Ramadhan menjalani ibadah puasa. Yang mana keduanya merupakan ibadah dalam rangka meningkatkan kualitas diri masing-masing.

"Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," sambung dia.

Lebih lanjut, pawai ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan diperkirakan berlangsung pada momen beriringan. Menag meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar giat keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi.

"Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan," ujar menaag Yaqut.

"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 H bagi umat Islam. Semoga keistimewaan Ramadan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan," tutup dia.

TAGS : Hindu Islam Nyepi Ramadhan Ogoh-Ogoh




TERPOPULER :